InilahTujuh Misteri Terbesar Planet Mars - Mars dikenal sebagai "bintang
api"oleh astronom kuno China. Peneliti masa kini sering menyebutnya sebagai
planet merah.
Meskipun puluhan wahana ruang angkasa
telah dikirimkan ke Mars, masih banyak hal yang menjadi teka-teki dan
memunculkan pertanyaan mengenai planet tersebut. Inilah beberapa misteri Planet
Mars yang menarik disimak, seiring dengan rencana NASA meluncurkan wahananya,
Mars Science Laboratory Curiosity, ke sana pada 25 November mendatang.
7. Bisakah manusia hidup di Mars?
Untuk menjawab apakah kehidupan
pernah ada atau masih ada di Mars, barangkali manusia perlu pergi ke sana dan
mencarinya sendiri.
Pada tahun 1969, NASA pernah
merencanakan misi berawak ke Mars pada tahun 1981 dan membangun stasiun
permanen di sana tahun 1988. Namun perjalanan antarplanet itu ternyata
menghadapi tantangan ilmiah dan teknologi yang tidak kecil.
Para ilmuwan harus mengatasi berbagai
masalah perjalanan antarplanet, seperti makanan, air, oksigen, efek gravitasi
mikro, kemungkinan radiasi yang berbahaya, dan kenyataan bahwa astronot yang
pergi ke sana akan berada jutaan kilometer dari Bumi sehingga tidak mudah untuk
mendapat bantuan bila terjadi sesuatu. Selain itu, mendarat, bekerja, dan hidup
di planet lain lalu kembali ke Bumi bukan perkara mudah.
Meski begitu, banyak peneliti yang
ingin melakukan misi itu. Tahun ini, enam sukarelawan hidup terisolasi seolah
sedang berada dalam wahana ruang angkasa selama 520 hari dalam proyek yang
disebut Mars500. Simulasi penerbangan ruang angkasa terlama ini bertujuan untuk
meniru perjalanan ke Mars.
Banyak sukarelawan bahkan bersedia
diterbangkan ke Mars meski kemungkinan tidak bisa kembali. Berbagai rencana juga dibuat,
misalnya dengan mengirimkan mikroba pemakan batu terlebih dahulu, sebelum
manusia didatangkan. Teka-teki mengenai apakah manusia akan pernah menjejakkan
kaki ke Mars memang masih tergantung pada alasan, mengapa kita harus mencoba
menjelajahi planet merah itu.
6. Apakah kehidupan di Bumi berawal
dari Mars?
Meteorit yang ditemukan di Antartika
dan berasal dari Mars—terlempar dari planet merah akibat tabrakan
kosmis—memiliki struktur serupa dengan batuan yang dihasilkan mikroba di Bumi.
Meski penelitian lebih jauh menunjukkan bahwa struktur itu terbentuk karena
proses kimia dan bukan biologi, perdebatan mengenai Mars sebagai asal-usul
kehidupan di Bumi masih berlanjut. Beberapa orang masih memegang teori bahwa
kehidupan di Bumi berasal dari Mars, dan terbawa ke Bumi bersama meteorit.
5. Apakah ada kehidupan di Mars?
Wahana pertama yang berhasil mendarat
di Mars, Viking 1 milik NASA, memunculkan teka-teki yang masih misterius saat
ini: Adakah bukti kehidupan di Mars? Viking adalah wahana yang secara khusus
ditugaskan untuk mencari kehidupan di Mars, dan apa yang ditemukan masih
menjadi perdebatan hingga hari ini. Wahana itu telah menemukan adanya molekul
organik seperti metil klorida dan dichloromethane. Walau demikian,
senyawa-senyawa itu bisa jadi merupakan kontaminasi dari Bumi yang terbawa saat
wahana bersiap meluncur di Bumi.
Permukaan Mars sendiri sangat tidak
bersahabat bagi makhluk hidup dalam hal suhu yang sangat rendah, radiasi,
kondisi kering, dan faktor-faktor lain. Walau begitu, ada makhluk-makhluk hidup
yang bisa bertahan di lingkungan ekstrem di Bumi, seperti di Lembah Kering
Antartika yang dingin dan kering, atau wilayah amat kering di Gurun Atacama di
Cile.
Secara teori, selalu ada kehidupan,
seperti ada air dalam bentuk cair di Bumi. Kemungkinan pernah adanya lautan di
Mars memunculkan pertanyaan apakah pernah ada kehidupan di sana. Bila ada,
apakah sampai saat ini makhluk-makhluk hidup itu tetap eksis? Jawaban atas
pertanyaan itu mungkin membantu memberikan sedikit pencerahan terhadap
pertanyaan seberapa umumkah kehidupan di jagat raya.
4. Apakah ada air mengalir di
permukaan Mars saat ini?
Meski sebagian besar bukti menunjukkan
bahwa air pernah mengalir di permukaan Mars, masih menjadi teka-teki apakah
masih ada air yang mengalir di permukaan planet tersebut saat ini. Tekanan
atmosfer Mars terlalu rendah, sekitar satu per seratus tekanan di Bumi sehingga
air sulit berada di permukaannya. Namun ada jalur gelap dan sempit di
lereng-lereng Mars yang memunculkan dugaan bahwa ada air yang mengalir tiap
musim semi.
3. Di manakah lautan Mars?
Banyak misi ke Mars menemukan
bukti-bukti bahwa planet tersebut pernah memiliki kondisi cukup hangat sehingga
air tidak membeku dan bisa mengalir di permukaannya. Bukti-bukti itu antara
lain berupa wilayah yang seperti bekas lautan, jaringan-jaringan lembah,
delta-delta sungai, dan sisa-sisa mineral yang seolah terbentuk oleh air.
Meski begitu, pemodelan iklim Mars
belum bisa menjelaskan bagaimana temperatur hangat itu bisa terjadi, mengingat
cahaya Matahari jauh lebih lemah dahulu. Ada dugaan, bentuk-bentuk di atas
terbentuk bukan oleh air, melainkan oleh angin atau mekanisme lain. Namun masih
tetap ada bukti bahwa Mars pernah cukup hangat untuk mendukung keberadaan air
dalam bentuk cair, setidaknya di satu tempat di permukaannya.
2. Dari mana asal gas metana di Mars?
Metana—molekul organik paling
sederhana—pertama kali ditemukan di atmosfer Mars oleh wahana Mars Express
milik Badan Antariksa Eropa pada tahun 2003. Di Bumi, sebagian besar gas metana
di atmosfer dihasilkan oleh makhluk hidup. Gas metana diduga sudah ada di
atmosfer Mars sejak 300 tahun lalu. Artinya, apa pun sumbernya, keberadaan gas
tersebut belum lama.
Meski begitu, gas metana bisa juga
muncul di luar kehidupan, seperti misalnya dari aktivitas vulkanik. Wahana
ExoMars milik ESA yang akan diluncurkan pada 2016 bakal meneliti komposisi
kimia atmosfer Mars dan mempelajari keberadaan metana di sana.
1. Mengapa Mars memiliki dua wajah
berbeda?
Para peneliti sejak lama
bertanya-tanya mengapa dua sisi Planet Mars memiliki perbedaan yang mencolok?
Belahan utara Mars bisa dikatakan datar dan berupa dataran rendah, bahkan
termasuk salah satu permukaan paling datar, paling halus di tata surya. Kondisi
itu barangkali terbentuk oleh air yang diduga pernah mengalir di permukaan planet merah.
Sementara itu, kebalikannya, belahan selatan Mars memiliki permukaan yang terjal, berkawah, dan sekitar 4 km hingga 8 km lebih tinggi dibanding belahan utara. Bukti-bukti terkini memunculkan perkiraan bahwa perbedaan antara sisi utara dan selatan Mars itu diakibatkan oleh batu raksasa dari ruang angkasa yang menghantam Mars pada masa lalu.
Artikel Terkait
1 komentar:
nice :)
Posting Komentar